Patuhnya Belalang dalam Kawanan dan Formasi



The Kingdom - Belalang menanamkan telurnya di tanah berpasir. Belalang betina akan menggali lubang sedalam 10 hingga 15 cm, dan tiap ekor dapat menghasilkan telur 90 hingga 160 butir.

Belalang betina dapat menghasilkan telur tiga kali selama hidupnya.

Dalam kurun 10 hingga 45 hari, tergantung pada suhu tanah, telur belalang akan menetas dan menjadi anak belalang.

Mereka keluar secara bersama-sama dan jumlahnya bisa mencapai 40 hingga 80 juta ekor per kilometer persegi.

Ketaatan dan keteraturan belalang bukti kesempurnaan ciptaan-Nya

Belalang sebagai mahluk Allah memiliki loyalitas kepada Allah dan keteraturan yang mengagumkan merupakan bukti kesempurnaan ciptaan-Nya.

Meski serangga ini memiliki otot yang sederhana dan terdiri dari beberapa ikatan pokok, tetapi mengundang decak kagum.

Belalang dapat terbang untuk jarak tempuh yang jauh. Kadang-kadang seekor belalang terpisah dengan kawanannya sejauh 100 km dalam satu hari. Ia makan setiap harinya dua kali lipat dari beratnya.

Kawanannya mencakup jutaan belalang dan berpisah sejauh 350 km pada setiap bulannya.


Dengan kekuatan tulang yang dimiliknya, ia mampu mengepakkan sayapnya selama 16 jam dalam sehari.

Ditemukan ada dua model kawanan dari belalang yang terbang.

Ada kawanan terbang berkelas, kawanan ini tampak dalam bentuk garis memanjang terdiri dari personel belakang yang berbaris rapi.

Model belalang ini terbang pada ketinggian yang rendah tidak lebih dari 300 meter di atas permukaan bumi.

Kawanan ini lebih banyak terlihat pada saat siang hari, ketika sinar matahari terang benderang.

Ada juga model personel belalang saling bertumpukan antara satu dengan lain di udara dalam bentuknya secara keseluruhan seperti tugu.

Rata-rata belalang pada model ini terbang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di atas permukaan bumi.

Ketika melakukan suatu perjalanan, masing-masing model dari kawanan belalang ini memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung pengaruh arah angin yang dihadapinya.

Mereka terkadang mengawali perjalanan dengan membentuk formasi berkelas tetapi kemudian mereka merubahnya dengan formasi tugu. Perubahan mereka lakukan terutama ketika suhu panas udara meningkat pada saat mereka mengawali perjananan terbangnya.

Pembagian personel dalam satu kawanan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Kita dapat menemukan kaki-kaki dari personel kawanan belalang itu tertata rapi, gerakan langkahnya sama, dengan semua kepala menghadap ke depan.

Kita juga menemukan pembagian di tengah kawanan tersebut dilakukan secara acak. Dari pembagian atau penyebaran secara acak tersebut menjadikan arah angin yang berlawanan bertambah kencang menerpa kawasan ini.

Belalang alat indikator atau detektor yang dapat menginformasikan kepada pimpinan rombongan terbang kawanan belalang itu bila ada atau merasakan ada personel paling belakangnya telah tertinggal jauh dari personel paling depan, barisan kawanan pun semrawut dan para anggotanya cerai-berai, maka barisan paling depan akan memperlambat gerakannya, sehingga mereka yang berada di belakang dapat menyusulnya untuk bergabung kembali ke dalam barisan, dengan begitu, kawanan belalang ini selalu dapat menjaga stabilitas bentuknya.

Tidak mungkin ada seekor belalang kabur dari kawanan ini dan keluar jauh dari barisannya untuk terbang bebas.

Seandainya hal itu terjadi, maka ia akan segera bergabung untuk kedua kalinya dalam kelompoknya.

Kawanan belalang yang terbang menyemprotkan air dari udara ke bawah ketika melihat seekor belalang berdiam diri dan betengger di tanah. Semprotan berikutnya berasal dari udara ke udara oleh kawanan belalang yang terbang dan sedang berlalu-lalang di alur jalan yang sudah ditetapkan. (Rudi Hendrik)

Komentar